Danindividu yang membentuk masyarakat tersebutlah yang menciptakan sebuah kreativitas untuk terjadinya komunikasi tersebut. Dengan cara menginstrumentasikan simbol-simbol yang telah tertata di dalam masyarakat. Memarginalkan kekacauan dan sebisanya menghindari konflik adalah tujuan krusial dari kerativitas simbolik.
Citarumadalah kedaulatan kita. Kita harus berdaulat pada SDA yang ada, memiliki kuasa untuk mengolahnya, dan punya tanggung jawab menjaganya. Menjaga dan memelihara Citarum untuk ditata menjadi harum, merupakan simbol keseimbangan hidup manusia dengan alam. Siapa saja yang merusak dan tidak mendukung keseimbangan itu, kita lawan.
MemaknaiSimbol-simbol .. (Petrus Lakonawa) 327 struktur dari semua elemen di dalam teks tersebut harus diperhatikan dengan seksama. Elemen-elemen sastrawi dari teks merupakan petunjuk atau sandi yang merujuk kepada makna yang dikandungnya. Dalam pendekatan ini, proses penafsiran dijalankan dengan cara mengurai dan memilah-milah
Memaknai Ketidaksempurnaan" Catatan kiri 1 Manusia adalah mahluk yg mempunyai kemampuan,hak istimewa dan mempunyai urusan di bumi ataupun diakhir
Pengetahuanbahasa adalah simbol yang tertangkap dan terbaca oleh pemahaman serta kesadaran manusia. Mulai dari Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam yang menuliskan surat kepada penguasa Romawi, Heraclius. Socrates yang menyuarakan penemuan-penemuannya di alun-alun Athena. Van Gogh melukiskan semua penangkapan ilusi yang terbaca di kepala.
dakan Gesture (Gerak Isyarat), Simbol Signifikan, Mind (Pikiran), Self (Diri), Society (Masyarakat) (Ritzer, 2012: 603-604). Dedy Mulyana mengemukakan teori interaksi simbolik adalah "Kehidupan sosial pada dasarnya adalah interaksi manusia dengan menggunakan simbol-simbol. Mereka tertarik pada cara manusia menggunakan simbol-
aCVn. Bagaimana Cara Manusia Memaknai Simbol – Manusia selalu mencari cara untuk memahami dan mengekspresikan pikiran mereka. Salah satu cara yang mereka lakukan adalah dengan menggunakan simbol. Simbol adalah gambar, objek, atau kata yang mewakili pikiran, gagasan, dan perasaan. Simbol dapat digunakan untuk menyampaikan makna yang kompleks dengan menggunakan sejumlah kecil kata atau gambar. Simbol memiliki makna yang berbeda untuk setiap orang, membuat makna yang tersirat dan menimbulkan perasaan dan pemikiran yang berbeda. Simbol digunakan sebagai cara komunikasi yang disederhanakan dari bahasa lisan. Mereka dapat menggambarkan ekspresi, perasaan, reaksi, dan pikiran secara efisien. Misalnya, gambar hati biasa digunakan untuk menyatakan cinta dan gambar tengkorak biasa digunakan untuk menggambarkan kematian. Simbol-simbol ini telah menjadi bagian dari budaya manusia sejak zaman dahulu, membantu mereka menyampaikan pesan dengan mudah dan cepat. Simbol dapat digunakan untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan yang tidak dapat disampaikan dengan kata-kata. Mereka dapat menyampaikan pesan tanpa menggunakan bahasa. Simbol dapat digunakan untuk menggambarkan konsep-konsep abstrak yang kemudian dapat dipahami oleh orang lain. Sebagai contoh, simbol-simbol seperti bulan, matahari, dan bintang digunakan untuk menggambarkan esensi keindahan alam. Simbol juga dapat digunakan untuk menggambarkan konsep-konsep filosofis. Simbol-simbol seperti anjing, kucing, dan burung digunakan untuk menggambarkan konsep seperti kebebasan, kesetiaan, dan kehidupan. Simbol-simbol ini juga dapat digunakan untuk menggambarkan perasaan dan pikiran seperti harapan, cinta, dan keputusasaan. Manusia telah menggunakan simbol selama ribuan tahun untuk menyampaikan makna-makna yang rumit. Simbol dapat digunakan untuk mengungkapkan gagasan-gagasan intelektual, filosofis, maupun emosional. Simbol-simbol dapat menjadi alat yang kuat dalam komunikasi dan kolaborasi. Dengan menggunakan simbol, manusia dapat dengan lebih cepat dan mudah mengekspresikan gagasan, perasaan, dan pikiran mereka. Penjelasan Lengkap Bagaimana Cara Manusia Memaknai Simbol1. Manusia selalu mencari cara untuk memahami dan mengekspresikan pikiran mereka dengan menggunakan simbol. 2. Simbol adalah gambar, objek, atau kata yang mewakili pikiran, gagasan, dan Simbol dapat digunakan untuk menyampaikan makna yang kompleks dengan menggunakan sejumlah kecil kata atau Simbol memiliki makna yang berbeda untuk setiap orang, membuat makna yang tersirat dan menimbulkan perasaan dan pemikiran yang Simbol digunakan sebagai cara komunikasi yang disederhanakan dari bahasa Simbol dapat digunakan untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan yang tidak dapat disampaikan dengan Simbol juga dapat digunakan untuk menggambarkan konsep-konsep abstrak dan Simbol dapat menjadi alat yang kuat dalam komunikasi dan kolaborasi. Penjelasan Lengkap Bagaimana Cara Manusia Memaknai Simbol 1. Manusia selalu mencari cara untuk memahami dan mengekspresikan pikiran mereka dengan menggunakan simbol. Manusia telah lama menggunakan simbol untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka. Beberapa simbol yang paling sering digunakan adalah tulisan, lukisan, patung, dan lainnya. Simbol dapat menyampaikan gagasan lebih dalam dan jelas menggunakan metafora, simbol, dan bentuk lainnya. Manusia selalu mencari cara untuk memahami dan mengekspresikan pikiran mereka dengan menggunakan simbol. Simbol merupakan cara yang efektif untuk membuat orang lain mengerti arti yang ingin disampaikan. Simbol terkadang mengandung makna yang bersifat subjektif dan juga mengandung makna universal. Mereka dapat mengekspresikan gagasan, perasaan, dan kepercayaan yang kompleks. Simbol dapat menggambarkan konsep yang tidak dapat dengan mudah dijelaskan dengan kata-kata. Sebagai contoh, bendera merah putih yang merupakan simbol nasional Indonesia, menggambarkan banyak hal tentang nasionalisme dan kebanggaan yang tidak bisa dijelaskan dalam kata-kata tunggal. Di samping itu, simbol juga dapat mengungkapkan pengalaman yang tidak mudah dibicarakan. Simbol dapat menggambarkan hal-hal yang sensitif seperti ketakutan, kemarahan, dan sebagainya. Contohnya, sebuah simbol seperti seekor ular bisa menggambarkan ketakutan atau sebuah simbol seperti api bisa menggambarkan kemarahan. Simbol juga dapat digunakan untuk menyampaikan gagasan abstrak. Sebagai contoh, simbol yang mewakili kebebasan, seperti burung yang terbang bebas di langit biru, bisa menggambarkan konsep kebebasan dengan lebih baik daripada kata-kata tunggal. Simbol adalah cara yang ampuh untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan manusia. Kombinasi antara simbol dan kata-kata dapat menciptakan suasana dan membuat pesan yang lebih kuat dan meyakinkan. Simbol juga dapat menyampaikan gagasan yang lebih dalam dan abstrak, serta mengungkapkan pengalaman yang tidak mudah dibicarakan. Dengan demikian, simbol dapat menjadi alat yang sangat berguna dan ampuh untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan manusia. 2. Simbol adalah gambar, objek, atau kata yang mewakili pikiran, gagasan, dan perasaan. Simbol adalah suatu bentuk atau tanda yang mewakili gagasan, pikiran, dan perasaan. Simbol ini bisa berupa gambar, objek, atau kata. Manusia telah menggunakan simbol untuk menyampaikan arti dan makna selama ribuan tahun. Simbol banyak digunakan dalam berbagai bidang, termasuk seni, politik, agama, dan budaya, untuk menyampaikan gagasan atau pikiran. Manusia memaknai simbol secara subjektif, yaitu memahami simbol berdasarkan pengalaman pribadi, kepercayaan, dan pemahaman mereka tentang dunia. Simbol dapat berarti berbeda bagi orang berbeda dan dapat dibaca dengan cara yang berbeda. Sebagai contoh, simbol bendera dapat diasosiasikan dengan kebanggaan nasional di satu tempat, sementara di tempat lain ia dapat diasosiasikan dengan perjuangan sosial. Simbol juga dapat membawa makna yang lebih mendalam. Dalam agama, simbol dapat menyampaikan makna filosofis dan eksistensial yang lebih dalam. Sebagai contoh, kruzifix dapat diasosiasikan dengan konsep keselamatan melalui penebusan dosa. Simbol lainnya seperti bintang, anjing, dan anjing bisa menyampaikan gagasan tentang kebahagiaan, loyalitas, dan keturunan. Simbol juga sering digunakan untuk menyampaikan pesan yang jauh lebih kompleks daripada yang terkandung dalam simbol. Sebagai contoh, simbol kepala beruang dapat diartikan sebagai simbol kekuatan, kekuatan, dan keberanian. Namun, simbol ini juga dapat diartikan sebagai simbol untuk memperingatkan orang lain tentang bahaya yang bisa ditimbulkan oleh kekuatan dan keberanian. Manusia juga dapat menggunakan simbol untuk menyampaikan gagasan dan perasaan. Simbol seperti api, salju, dan air bisa menyampaikan berbagai makna, mulai dari kehangatan, ketenangan, dan kekuatan. Simbol-simbol ini dapat menyampaikan berbagai makna positif dan negatif, tergantung pada bagaimana orang memahami simbol tersebut. Manusia telah menggunakan simbol sebagai cara untuk mengekspresikan ide, gagasan, dan perasaan selama ribuan tahun. Simbol dapat diasosiasikan dengan berbagai makna yang berbeda, tergantung pada bagaimana orang memahami simbol tersebut. Simbol dapat menyampaikan makna yang lebih mendalam dan kompleks, serta dapat digunakan untuk mengekspresikan ide dan perasaan. 3. Simbol dapat digunakan untuk menyampaikan makna yang kompleks dengan menggunakan sejumlah kecil kata atau gambar. Simbol adalah sebuah lambang atau simbol yang dapat diartikan dengan makna yang berbeda oleh orang-orang yang berbeda. Simbol dapat berupa kata, bentuk, gambar, tanda, atau lainnya yang menggambarkan suatu konsep atau ide. Simbol telah lama digunakan oleh manusia untuk mengkomunikasikan makna dan ide yang sulit untuk disampaikan secara verbal. Simbol dapat digunakan untuk menyampaikan makna yang kompleks dengan menggunakan sejumlah kecil kata atau gambar. Simbol dapat digunakan untuk menyampaikan makna yang kompleks dengan menggunakan sejumlah kecil kata atau gambar karena simbol dapat menyampaikan makna yang luas dalam satu gambar atau simbol. Misalnya, simbol bendera merah, putih, dan biru dapat menyampaikan makna yang kompleks tentang patriotisme dan kesatuan. Dengan menggunakan simbol bendera, orang dapat menyampaikan makna yang kompleks hanya dengan menggunakan tiga warna. Selain itu, simbol dapat digunakan untuk menyampaikan makna yang lebih kompleks daripada hanya menggunakan kata-kata. Simbol dapat menyampaikan makna yang lebih kompleks dengan menggabungkan berbagai komponen yang berbeda. Misalnya, simbol bendera dapat menggabungkan tiga warna yang berbeda untuk menyampaikan makna patriotisme dan kesatuan. Simbol juga dapat digunakan untuk mengkomunikasikan makna yang kompleks dengan menggunakan sejumlah kecil kata atau gambar karena simbol dapat membuat seseorang berfikir lebih dalam tentang makna yang disampaikan. Dengan menggunakan simbol, orang dapat menginterpretasikan makna secara lebih mendalam daripada hanya dengan menggunakan kata-kata. Misalnya, simbol bendera dapat menyampaikan makna tentang patriotisme dan kesatuan yang lebih mendalam daripada hanya menggunakan kata-kata. Kesimpulannya, simbol dapat digunakan untuk menyampaikan makna yang kompleks dengan menggunakan sejumlah kecil kata atau gambar. Simbol dapat membuat seseorang berfikir lebih dalam tentang makna yang disampaikan. Simbol juga dapat menggabungkan berbagai komponen yang berbeda untuk menyampaikan makna yang lebih kompleks. Dengan demikian, simbol dapat menjadi alat yang sangat berguna bagi manusia untuk menyampaikan makna yang kompleks dengan menggunakan sejumlah kecil kata atau gambar. 4. Simbol memiliki makna yang berbeda untuk setiap orang, membuat makna yang tersirat dan menimbulkan perasaan dan pemikiran yang berbeda. Simbol adalah konsep yang berbeda dari kata-kata dan gambar yang menyampaikan makna, emosi dan ide-ide yang menarik. Seperti semua bahasa, simbol memiliki berbagai arti bagi pembicara yang berbeda. Simbol memiliki makna yang berbeda untuk setiap orang, membuat makna yang tersirat dan menimbulkan perasaan dan pemikiran yang berbeda. Simbol memiliki beberapa kegunaan yang berbeda. Pertama, simbol bisa digunakan untuk menyederhanakan ide dan konsep. Simbol dapat dengan mudah mewakili konsep yang rumit dan dapat meringkas pemikiran yang kompleks dengan satu gambar, kata, bentuk, atau warna. Kedua, simbol dapat digunakan untuk mengakses emosi. Tanpa bahasa, simbol tetap dapat memicu perasaan manusia, membuat mereka merasakan sesuatu. Ketiga, simbol dapat digunakan untuk menciptakan pemahaman. Dengan menggabungkan simbol yang berbeda, pembicara dapat menciptakan pemahaman baru yang tidak mungkin untuk disampaikan dengan kata-kata saja. Simbol juga dapat digunakan untuk mengkomunikasikan makna yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. Simbol dapat mengungkapkan makna yang lebih dekat dengan pengalaman dan kesadaran yang lebih dalam, yang seringkali tersimpan dalam subkonsious. Simbol dapat dengan mudah menyampaikan makna yang tersirat dan makna yang tersimpan lebih dalam tanpa harus menggunakan bahasa secara eksplisit. Simbol juga bisa mengungkapkan makna yang berbeda untuk setiap orang. Makna simbol dapat bervariasi berdasarkan latar belakang, pengalaman dan budaya seseorang. Sebuah simbol yang tersirat dapat memicu pemikiran yang berbeda bagi setiap orang yang berbeda. Ini dapat membantu membangun pemahaman yang lebih luas dan kaya akan makna. Simbol memiliki makna yang berbeda bagi setiap orang, membuat makna yang tersirat dan menimbulkan perasaan dan pemikiran yang berbeda. Simbol dapat dengan mudah mewakili konsep yang rumit dan dapat meringkas pemikiran yang kompleks dengan satu gambar, kata, bentuk, atau warna. Simbol juga dapat mengungkapkan makna yang tersirat dan makna yang tersimpan lebih dalam tanpa harus menggunakan bahasa secara eksplisit. Simbol juga dapat mengungkapkan makna yang berbeda untuk setiap orang, memberikan kesempatan untuk mengembangkan pemahaman yang lebih luas dan kaya akan makna. 5. Simbol digunakan sebagai cara komunikasi yang disederhanakan dari bahasa lisan. Manusia telah menggunakan simbol sejak zaman dahulu untuk menyampaikan pesan dan komunikasi, dan simbol juga berfungsi sebagai cara sederhana untuk mengekspresikan dan menyampaikan makna. Simbol digunakan untuk menyederhanakan pesan daripada menggunakan bahasa lisan, dan ini memungkinkan orang untuk dengan cepat mengkomunikasikan ide dan gagasan tanpa harus menghabiskan waktu untuk menggambarkan ide tersebut. Simbol memiliki kemampuan untuk menyampaikan makna dengan cara yang lebih sederhana daripada bahasa lisan. Simbol dapat mengkomunikasikan pesan yang lebih kompleks dengan beberapa simbol yang mudah diingat. Simbol dapat menyampaikan makna dengan lebih cepat, lebih jelas, dan lebih efisien daripada bahasa lisan. Simbol dapat menyampaikan pesan dengan lebih baik dan efektif daripada bahasa lisan. Sebagian besar simbol memiliki makna yang universal dan dapat dengan mudah dikenali secara global. Orang-orang dari semua latar belakang budaya dan bahasa dapat memahami simbol dengan mudah dan tanpa harus menghabiskan waktu untuk menyelidiki makna dari simbol tersebut. Simbol dapat digunakan sebagai cara untuk menyampaikan makna dan pesan tanpa harus menggunakan bahasa lisan. Simbol dapat menyampaikan pesan dengan lebih cepat dan efisien daripada bahasa lisan, dan juga dapat menyampaikan makna yang lebih luas daripada bahasa lisan. Simbol dapat menjadi cara yang efektif untuk berkomunikasi di seluruh dunia, karena simbol memiliki makna yang universal dan mudah dimengerti. 6. Simbol dapat digunakan untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan yang tidak dapat disampaikan dengan kata-kata. Manusia telah menggunakan simbol sebagai cara untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka sejak zaman dahulu. Simbol dapat digunakan untuk menyampaikan ide, gagasan, dan perasaan yang tidak bisa disampaikan dengan kata-kata. Simbol bisa menjadi alat ekspresi yang sangat efektif untuk menyampaikan perasaan yang tidak bisa disampaikan dengan kata-kata. Simbol dapat berupa bentuk visual, seperti warna, bentuk, dan gambar, atau simbol dapat juga berupa suara, seperti musik atau lagu, atau bahkan simbol dapat berupa kata-kata, seperti kata-kata dalam puisi dan prosa. Simbol dapat menggambarkan emosi dan pikiran yang tidak bisa disampaikan dengan kata-kata. Sebuah simbol bisa menggambarkan perasaan yang luar biasa, seperti cinta, dendam, rasa takut, rasa bersalah, rasa sakit, dan lain-lain. Simbol juga bisa digunakan untuk menggambarkan ide yang tidak bisa disampaikan dengan kata-kata. Simbol dapat menggambarkan ide yang tidak bisa disampaikan dengan kata-kata. Misalnya, simbol bendera dapat menggambarkan patriotisme dan simbol hati bisa menggambarkan cinta. Simbol juga bisa digunakan untuk menggambarkan fenomena yang sulit dijelaskan dengan kata-kata. Misalnya, simbol awan bisa menggambarkan hujan, dan simbol matahari bisa menggambarkan cahaya. Simbol dapat menggambarkan segala hal yang tidak bisa disampaikan dengan kata-kata. Simbol dapat membuat pikiran dan perasaan manusia menjadi lebih jelas. Simbol dapat menjadi cara yang efektif bagi manusia untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan yang tidak bisa disampaikan dengan kata-kata. Simbol dapat menjadi alat yang kuat bagi manusia untuk menyampaikan pikiran dan perasaan yang tidak bisa disampaikan dengan kata-kata. 7. Simbol juga dapat digunakan untuk menggambarkan konsep-konsep abstrak dan filosofis. Simbol adalah representasi yang dapat menggambarkan sebuah konsep, gagasan, atau realitas yang berbeda. Simbol juga dapat digunakan untuk menggambarkan konsep-konsep abstrak dan filosofis. Simbol ini dapat digunakan untuk menggambarkan konsep-konsep seperti keadilan, kasih sayang, kebijaksanaan, dan kebenaran. Manusia menggunakan simbol untuk menggambarkan konsep-konsep abstrak dan filosofis karena simbol dapat menggambarkan hal-hal yang tidak dapat didefinisikan dengan kata-kata. Simbol dapat digunakan untuk menggambarkan konsep-konsep seperti keadilan, kasih sayang, kebijaksanaan, dan kebenaran, yang secara harfiah tidak dapat didefinisikan. Manusia telah menggunakan simbol selama berabad-abad untuk menggambarkan konsep-konsep abstrak. Beberapa simbol yang sering digunakan untuk menggambarkan konsep-konsep abstrak dan filosofis adalah hati, anak panah, tanda tanya, dan tanda silang. Simbol-simbol ini dapat digunakan untuk menggambarkan konsep-konsep seperti cinta, kemauan, dan pengertian. Simbol juga dapat digunakan untuk menggambarkan konsep-konsep filosofis. Konsep-konsep filosofis sering digambarkan dalam bentuk simbol-simbol seperti bintang, cincin, dan tali. Simbol-simbol ini dapat digunakan untuk menggambarkan konsep-konsep seperti kebijaksanaan, keadilan, dan kebenaran. Simbol juga dapat digunakan untuk menggambarkan konsep-konsep yang lebih rumit. Beberapa simbol yang sering digunakan untuk menggambarkan konsep-konsep yang lebih rumit adalah lingkaran, segitiga, dan jangkar. Simbol-simbol ini dapat digunakan untuk menggambarkan konsep-konsep seperti kemauan, pengertian, dan kebijaksanaan. Simbol dapat digunakan untuk menggambarkan konsep-konsep abstrak dan filosofis karena simbol dapat memberikan gambaran visual yang lebih mudah dipahami daripada kata-kata. Simbol-simbol ini sangat efektif untuk menggambarkan konsep-konsep abstrak dan filosofis dengan cepat dan mudah. Simbol-simbol ini juga dapat digunakan untuk menggambarkan konsep-konsep yang lebih rumit dan kompleks. Dengan demikian, simbol dapat digunakan untuk menggambarkan konsep-konsep abstrak dan filosofis. Simbol dapat memberikan gambaran visual yang lebih mudah dipahami daripada kata-kata. Simbol-simbol ini dapat digunakan untuk menggambarkan konsep-konsep seperti keadilan, kasih sayang, kebijaksanaan, dan kebenaran. Simbol juga dapat digunakan untuk menggambarkan konsep-konsep yang lebih rumit. 8. Simbol dapat menjadi alat yang kuat dalam komunikasi dan kolaborasi. Simbol adalah alat komunikasi yang paling kuat yang dimiliki oleh manusia. Simbol dapat menjadi cara yang efektif untuk menyampaikan pesan, baik secara lisan ataupun tertulis. Manusia telah menggunakan simbol sejak ribuan tahun yang lalu. Simbol dapat menyampaikan makna yang jauh lebih kompleks daripada perkataan, dan dengan demikian dapat lebih memengaruhi pikiran dan tindakan seseorang. Simbol dapat memberi makna yang berbeda bagi setiap orang. Karena itu, simbol dapat digunakan untuk menyampaikan pesan yang dapat dinikmati oleh semua orang, meskipun makna yang mereka temukan mungkin berbeda-beda. Simbol dapat menjadi cara yang efektif untuk menyampaikan pesan bahkan jika orang yang mendengarnya tidak memahami bahasa yang digunakan. Simbol dapat digunakan untuk menciptakan kolaborasi. Simbol dapat menyatukan orang-orang yang berbeda karena mereka dapat memahami simbol dengan cara yang sama. Dengan menggunakan simbol, orang dapat berkomunikasi dengan orang lain tanpa harus bergantung pada bahasa. Ini dapat membantu mereka untuk bekerjasama untuk menyelesaikan suatu proyek atau mengungkapkan ide-ide mereka dengan lebih baik. Simbol juga dapat menjadi alat yang kuat untuk menciptakan kesadaran kolektif. Simbol dapat membantu orang-orang untuk menyatukan pikiran mereka dan menciptakan jalinan pemahaman yang kuat tentang suatu hal. Simbol dapat menjadi alat untuk menyatukan sebuah komunitas, menarik orang-orang bersama-sama dan membuat mereka berpikir bersama. Simbol juga dapat menjadi alat yang kuat untuk menyampaikan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di sebuah masyarakat. Simbol dapat membantu manusia untuk menyampaikan nilai-nilai masyarakat dan berbagi pengalaman mereka. Simbol dapat membantu manusia untuk menyampaikan pesan-pesan yang dapat menggerakkan orang-orang untuk berubah dan bertindak. Simbol dapat menjadi alat yang kuat dalam komunikasi dan kolaborasi. Simbol dapat memberi makna yang berbeda bagi setiap orang dan dapat menyatukan orang-orang yang berbeda. Simbol dapat menjadi alat yang kuat untuk menciptakan kesadaran kolektif dan menyampaikan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di sebuah masyarakat. Dengan menggunakan simbol, manusia dapat berkomunikasi dengan lebih efektif dan bekerjasama untuk menciptakan komunitas yang lebih baik.
Antropologia, como o próprio nome sugere antropo = homem; logia = estudo é a ciência que se desvinculou da filosofia e ganhou objeto específico de estudo, que é a análise da origem, desenvolvimento, evolução do homem, a partir das suas condições físicas, biológicas, anatômicas e histórico-culturais. Para o estudioso Leslie White, o símbolo é a unidade básica do comportamento humano. A civilização só existe em razão do comportamento simbólico, característico do homem. A partir da teoria da evolução de Darwin, muito se questionou sobre o que é o homem e qual a sua diferença em relação aos demais animais mamíferos superiores. Diante de dados anatômicos, percebeu-se que a caixa craniana do homem era maior e que, por essa razão, seu cérebro também o era. Dessa forma, o pensamento, o raciocínio, a compreensão etc. estavam vinculados a um maior poder de associação de ideias derivado das faculdades mentais humanas. No entanto, Leslie constatou que a diferença entre os homens e os outros animais era uma diferença qualitativa e não quantitativa. Isto quer dizer que o homem usa símbolos para existir, mas que estes símbolos são criados, inventados, pelos próprios humanos, diferente do animal, que pode ser condicionado por símbolos, mas jamais poderá criá-los. Esse poder de criar símbolos é especificamente humano não há outros seres que o façam, nem graus intermediários. Símbolo é uma coisa cujo valor ou significado é atribuído pelos seus usuários. Este valor nunca é determinado pelas características físicas do objeto em questão, isto é, de suas propriedades intrínsecas, mas sempre por algo arbitrário que se torna convencional. Por exemplo, a palavra VER. Nenhuma destas letras, juntamente ou separadas, indica uma ação de visualizar algo em francês se diz VOIR, em inglês, TO SEE etc.. O sentido faz parte da valoração coletiva sobre algo, é imaterial, mas é preciso que alguma coisa física represente o sentido, perpassando nossa experiência. Leslie também faz a distinção entre símbolo e signo. O primeiro é a criação do valor de algo. O signo é a indicação de um valor já criado. É uma forma física cuja função é indicar alguma outra coisa, qualidade ou fato. O sentido de um signo pode ser inseparável de sua forma física como, por exemplo, o termômetro com a coluna de mercúrio que indica a quantidade de calor ou apenas separado, desde que analogamente evidencie a coisa previsão do tempo, por exemplo.Não pare agora... Tem mais depois da publicidade ; Vejamos um exemplo tanto um cachorro quanto um homem podem ser condicionados a perceber um som através das letras S-E-N-T-A e desenvolver um comportamento. No entanto, o sentido dessa palavra só o homem pode dar, criar ou inventar, já que o animal é incapaz. Outro exemplo para nós da civilização judaico-cristã ocidental, o preto é a cor do luto, representando tristeza, saudade de quem se foi, enquanto que para alguns países orientais, é o amarelo, pois a morte é um momento de alegria em razão da libertação do corpo e da alma. A cruz, que representa o sofrimento de Cristo, é totalmente estranha para um canibal africano. Também são notáveis as experiências que Leslie acompanhou. A criação de uma criança, juntamente com um macaco símio evidenciou que por mais semelhantes que sejam, tendo a mesma educação, logo a criança se desenvolve, juntamente a fala e a reflexão, a construção e a superação de exercícios que o animal não consegue sequer problematizar. Fica evidenciado, então, que a natureza do homem e a dos animais são diferentes e que estudar o homem vai além das suas condições físicas, mas também das condições históricas, porque a nossa história é a história que construímos livremente a partir de símbolos que chamamos valores culturais. Por João Francisco P. Cabral Colaborador Brasil Escola Graduado em Filosofia pela Universidade Federal de Uberlândia - UFU Mestrando em Filosofia pela Universidade Estadual de Campinas - UNICAMP
Home Articles Simbol dalam Budaya Merupakan Babak dari Komunikasi Geertz intern Sobur, 2006 178 mengatakan bahwa kebudayaan adalah sebuah pola dari makna-makna yang tertuang dalam fon-simbol yang diwariskan melalui sejarah. Kebudayaan yaitu sebuah sistem semenjak konsep-konsep yang diwariskan dan diungkapkan dalam bentuk-bentuk simbolik melalui mana individu berkomunikasi, mengekalkan, dan memerkembangkan pengetahuan tentang tamadun dan bersikap terhadap kehidupan ini. Menuding apa yang diungkapkan oleh Geertz tersebut bisa diambil sebuah pemahaman bahwa turunan, sebagai hamba allah berbudaya, berkomunikasi dengan melontarkan dan memaknai simbol melangkaui gayutan interaksi sosial nan terjadi. Simbol dengan demikian merupakan sebuah nubuat privat memerluas falak wawasan para masyarakat budaya. Proses komunikasi merupakan proses pemaknaan terhadap simbol-fon tersebut. Melalui pemaknaan inilah kemudian manusia mencari tahu dan berbagi akan halnya realitas. Melalui pemaknaan ini pulalah sosok mencekit peranannya dalam kebudayaan. Syam 2009 42 mengungkapkan bahwa tanda baca mengekspos sesuatu yang sangat berguna buat melakukan komunikasi. Berdasarkan apa yang disampaikan Syam tersebut, simbol dengan demikian memiliki peran utama dalam terjadinya komunikasi. Privat kajian interaksionisme simbolik, huruf angka seorang diciptakan dan dimanipulasi oleh individu-individu nan bersangkutan demi meraih pemahamannya, baik tentang diri maupun tentang mahajana. Pada dasarnya tanda baca dapat dimaknai baik dalam bentuk bahasa verbal atau bentuk bahasa non verbal pada pemaknaannya dan wujud konkret dari interaksi bunyi bahasa ini terjadi privat kegiatan komunikasi. Saat seorang komunikator memancarkan satu tanda-tanda pesan, baik oral maupun non verbal, komunikan berusaha memaknai stimuli tersebut. Di sinilah terjadi sebuah proses sosial dimana kedua belah pihak berusaha buat memberi andil terhadap proses komunikasi yang terjadi saat itu. Karena itu komunikasi sebenarnya tak bisa dilihat sebagai sebuah proses terlambat bagi berinteraksi antar simbol melainkan lebih jauh lagi, komunikasi yakni proses interaksi makna yang terkandung internal simbol-huruf angka yang digunakan. Dengan demikian, proses komunikasi dapat pula menjadi sarana nan digunakan bakal meperkenalkan sesuatu kepada pihak lain melangkahi lambang yang digunakannya lakukan memunculkan suatu pesan. Adapun perihal lambang alias huruf angka di sini menyangkut adapun simbol verbal yang disampaikan dengan memperalat bahasa dan pula lambang yang diperlihatkan melalui kebendaan, warna, dan hal penunjang lainnya. GM Dikutip berpangkal Thesis Dunia Intersubjektif Warga Penghayat Aliran Suluk Pelawatan, Unpad 2012 Gayes Mahestu budaya komunikasi simbol
Pendidikan Memahami Arti Simbol dalam Kehidupan Manusia Pengertian Simbol dan Pentingnya dalam Kehidupan Manusia Simbol adalah bentuk representasi yang digunakan manusia untuk menggambarkan sebuah konsep, gagasan, atau ide. Dalam kehidupan sehari-hari, simbol dapat ditemukan di mana saja, mulai dari tanda-tanda lalu lintas di jalan, lambang institusi yang kita kenal, hingga simbol-simbol yang digunakan dalam agama atau budaya tertentu. Dalam komunikasi sosial, simbol sangat penting karena memungkinkan manusia untuk menyampaikan pesan secara lebih efektif dan efisien. Simbol juga memiliki peran penting dalam kehidupan manusia karena mampu memberikan arti atau makna yang lebih dalam terhadap suatu hal atau fenomena. Sebagai contoh, simbol seperti bendera, pahlawan, ataupun lagu kebangsaan mampu membawa suatu makna atau nilai yang dihargai oleh masyarakat yang bersangkutan. Simbol tersebut membentuk identitas bangsa, karakteristik budaya, dan moralitas sosial yang menjadi patokan bagi kehidupan manusia. Selain itu, simbol juga memungkinkan manusia untuk memperluas kapasitas intelektual dan spiritual. Dalam hal ini, simbol dapat merangsang imajinasi dan kreativitas manusia. Dalam dunia seni, simbol menjadi unsur penting dalam karya seni, seperti dalam lukisan, musik, sastra, dan film. Simbol-simbol dalam seni mampu menciptakan keindahan, sebagai bentuk ekspresi kreativitas manusia. Namun, pentingnya simbol dalam kehidupan manusia juga dapat memiliki konsekuensi negatif, terutama dalam hal pemahaman dan interpretasi yang salah. Dalam sejarah, simbol sering digunakan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk menyampaikan pesan atau nilai dengan cara yang tidak tepat dan menyesatkan. Hal ini dapat menghasilkan prasangka atau stereotip yang merusak tatanan sosial dan budaya manusia. Oleh karena itu, untuk memaknai simbol dengan benar, manusia harus memperhatikan konteks dan nilai yang terkandung di dalamnya. Simbol yang benar-benar bermanfaat dalam kehidupan manusia harus dapat menunjukkan makna yang jelas dan mudah dipahami oleh khalayak luas. Simbol dalam Konteks Pendidikan Dalam proses pembelajaran, simbol seringkali digunakan oleh para guru untuk memudahkan siswa memahami konsep dan materi yang diajarkan. Penggunaan simbol dalam pendidikan memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan metode pengajaran konvensional. Pertama, penggunaan simbol dapat mempercepat proses pemahaman dan memori siswa terhadap konsep atau materi yang diajarkan. Ketika siswa melihat simbol atau gambar yang sudah dikenalnya, seperti angka atau bentuk geometri, maka dia akan lebih mudah mengingatnya daripada jika harus membaca dan mengingat tulisan atau kata-kata secara verbal. Kedua, penggunaan simbol juga dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah dan menemukan solusi secara lebih terstruktur dan logis. Dalam matematika, misalnya, simbol-simbol seperti tanda tambah, kurang, kali, dan bagi dapat membantu siswa menghitung dengan lebih cepat dan efisien. Ketiga, penggunaan simbol juga dapat mengurangi kesalahan interpretasi dan penafsiran terhadap konsep atau materi yang diajarkan. Hal ini karena simbol memiliki arti dan makna yang sudah distandardisasi dan dipahami oleh banyak orang. Namun, penggunaan simbol dalam pendidikan juga memiliki kelemahan. Siswa yang kurang familiar dengan simbol atau memiliki kesulitan dalam membacanya, akan kesulitan dalam memahami dan mengingat materi yang diajarkan. Selain itu, penggunaan simbol yang kurang tepat atau tidak jelas dapat menyebabkan kesalahpahaman dan salah interpretasi terhadap konsep atau materi yang diajarkan. Dalam penggunaan simbol dalam pendidikan, guru perlu memperhatikan karakteristik dan kemampuan siswa sehingga penggunaan simbol dapat memberikan manfaat seefektif mungkin. Guru juga perlu memastikan bahwa simbol yang digunakan sudah dikenal dan dipahami oleh siswa serta dapat menjelaskan makna dan konteks penggunaannya dengan jelas dan terstruktur. Secara keseluruhan, penggunaan simbol dalam pendidikan dapat mempermudah pemahaman siswa dan memberikan lebih banyak manfaat dibandingkan dengan metode pengajaran konvensional. Namun, penggunaan simbol perlu dilakukan dengan tepat dan hati-hati agar dapat memberikan dampak positif pada proses pembelajaran siswa. Persepsi Persepsi adalah proses di mana manusia mengartikan dan memahami informasi yang diterima dari sensorik tubuh. Dalam konteks memaknai simbol, persepsi dapat diartikan sebagai kemampuan manusia dalam mengenali suatu simbol dan menghubungkannya dengan informasi atau pengalaman sebelumnya. Sebagai contoh, ketika melihat simbol lingkaran, manusia cenderung mengasosiasikan hal itu dengan kesatuan, kebulatan, atau kesempurnaan. Begitu pula dengan simbol-simbol lainnya. Asosiasi Asosiasi adalah proses di mana manusia menghubungkan simbol-simbol dengan makna atau pengalaman tertentu. Dalam konteks ini, simbol tidak hanya diartikan dari bentuk atau warnanya saja, tetapi juga dari konteks sosial, budaya, atau agama yang ada. Sebagai contoh, lambang salib dalam agama Kristen membawa makna keselamatan, sementara untuk orang Indonesia, lambang garuda memiliki makna kebanggaan sebagai lambang negara. Interpretasi Interpretasi adalah proses di mana manusia memberikan makna atau penafsiran terhadap suatu simbol. Penafsiran ini dapat bervariasi tergantung pada pengalaman, latar belakang budaya, dan konteks sosial individu yang memaknainya. Sebagai contoh, dalam budaya Barat, warna merah sering dikaitkan dengan warna berbahaya atau berani, sementara dalam budaya Asia, warna ini sering diasosiasikan dengan keberuntungan atau kesuksesan. Transformasi Transformasi adalah proses di mana manusia menciptakan atau mengubah simbol-simbol yang ada menjadi sesuatu yang baru atau lain dari awalnya. Proses ini dapat dilakukan melalui penggabungan simbol-simbol yang ada, atau mengubah bentuk dan makna simbol yang sudah terbentuk. Sebagai contoh, simbol panah dijadikan sebagai simbol forward atau maju. Kesimpulan Dalam proses memaknai simbol, manusia tidak hanya sekadar mengartikan bentuk dan warna dari simbol itu sendiri, tetapi juga melakukan proses kognitif yang kompleks seperti persepsi, asosiasi, interpretasi, dan transformasi. Kombinasi dari proses-proses ini sangat berpengaruh dalam menciptakan makna simbol yang bervariasi dan sesuai dengan pengalaman, latar belakang, serta konteks sosial budaya masing-masing individu.
Kekuatan Simbol The Power of Symbol Berbicara mengenai simbol sama dengan masuk dalam sebuah diskusi panjang mengenai pencarian arti dan makna dari simbol. Dalam bahasa aslinya, Yunani, kata symbollein digunakan sebagai kata kerja yang artinya ialah mencocokkan. Lambat laun arti mencocokkan—dalam konteks tanda atau materai perjanjian—tersebut berubah arti menjadi tanda pengenalan. Sesuatu dikenali melalui simbol. Dalam keragaman pemikiran mengenai simbol tersebut, dua refren utama yang disepakati bersama ialah, pertama, simbol telah dan sampai detik ini masih mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Kedua, simbol merupakan alat yang kuat untuk memperluas pengetahuan kita, merangsang daya imaginasi kita dan memperdalam pemahaman kita. Selama manusia masih mencari arti dari sebuah kehidupan, manusia tidak akan pernah bisa lepas dari simbol. Apakah Makna Dari Simbol?Kini sejenak kita akan melihat pandangan beberapa filsuf maupun teolog mengenai bagaimana mereka memahami dan memaknai Cassirer1. Dalam bukunya yang berjudul An Essay on Man ia memulai dengan bab yang berjudul The Crisis of Man’s Knowledge of Himself. Ia menunjukkan bahwa pada masa sekarang manusia memiliki kelimpahan sumber-sumber pengetahuan. Kelimpahan sumber pengetahuan tersebut telah membanjiri manusia dengan kelimpahan data. Tepat pada kondisi tersebut Cassirer melihat bahwa manusia sebenarnya sedang mengalami krisis. Manusia berkelimpahan data tetapi manusia tidak mempunyai metode untuk menata data-data tersebut. Krisis itu digambarkannnya seperti sebuah labirin. Pertanyaaanya ialah bagaimana mencari benang Ariadne untuk keluar dari labirin Untuk keluar dari labirin tersebut ia menyatakan bahwa manusia memiliki “hubungan ketiga”. Manusia—sama seperti semua mahluk hidup—mempunyai sistem refektor dan sistem efektor. Tetapi, manusia juga memiliki daya kemampuan untuk memasukkan di antara kedua sistem tersebut suatu sistem simbol. Sistem simbol inilah yang membuat manusia tidak merespon secara langsung dan segera atas stimulus yang datang. Manusia dapat menafsirkan stimulus-stimulus yang ada. Bentuk-bentuk simbol yang digunakan manusia dalam usaha menafsirkan stimulus itu berpotensi memperbesar pengetahuan dan kepekaan serta mengarahkan pada tindakan yang kreatif. Manusia hidup dalam alam semesta simbolis. Bahasa, mite, kesenian dan agama ialah bagian-bagian dari alam semesta Berkeyakinan bahwa dalam hiudpnya manusia membutuhkan hubungan ketiga yang adalah sistem simbol. Dengan menggunakan bentuk-bentuk simbolis, manusia telah mencapai kemajuan sampai tingkat yang sangat tinggi di dunia sekarang ini, dan hanya dengan membangun bentuk-bentuk simbolis yang baru kemajuaan tingkat tinggi itu dapat TillichDalam membicarakan simbol Tillich memberikan ciri-ciri dasar dari Simbol bersifat figuratif, selalu menunjuk sesuatu yang diluarnya. Baginya simbol berbeda dengan tanda. Simbol mengambil bagian dalam realitas yang ditunjuknya dan mewakili sesuatu yang diwakilinya sampai tingkat tertentu. Sedangkan tanda bersifat univok, arbitrer dan dapat diganti; tanda tidak mempunyai hubungan intrinsik dengan sesuatu yang Simbol dapat dicerap baik sebagai bentuk objektif maupun sebagai konsepsi Simbol membuka dimensi-dimensi roh batiniah manusia sehingga terwujudlah suatu korespondensi dengan segi-segi realitas tertinggi. Simbol memperluas penglihatan tentang realitas Simbol mempunyai akar dalam masyarakat dan mendapat dukungan dari masyarakat. Simbol hidup oleh karena hubungannya dengan suatu kebudayaan yang khusus. Jika simbol tidak lagi membangkitkan respon yang vital maka simbol itu mati. Paul Ricoeur1. Ia mendefinisikan simbol sebagai struktur makna di mana suatu arti yang langsung, primer, harafiah menunjukkan arti lain yang tidak langsung, sekunder dan figuratif serta yang hanya dapat dipahami hanya melalui yang Dalam bukunya The Symbolism of Evil ia melukiskan arti kotor, tercemar secara jasmani sebagai simbol ketidakmurnian manusia dalam hubungannya dengan Yang Kudus. Tercemar atau terkena noda secara alami disebutnya sebagi intensionalitas pertama. Ia kemudian melanjutkan pada intensionalitas kedua yaitu melalui apa yang secara jasmani tidak bersih, menggambarkan situasi di mana manusia dalam hubungannya dengan Yang Kudus mengalami ketercemaran, Jadi arti harafiah itu menunjukkan sesuatu arti yang lebih jauh. Kotor dan tercemar secara jasmani di sana menggambarkan ketidakmurnian manusia dalam hubungan dengan Yang Kudus. Dengan itu, arti yang pertama menujuk secara analogis kepada yang arti kedua yang tidak diberikan secara lain kecuali dalam arti pertama. Kotor dan tercemar secara jasmani menjadi simbol ketidakmurnian dalam hubungan manusia dengan Yang-Kudus. Karl RahnerPembahasan tema simbol oleh Rahner dibahas dalam kerangka teologi simbol. Baginya sistem simbolisme itu sendiri termasuk dalam kodrat ke-Allah-an itu sendiri. Maka dari itu ia memahami simbol sebagai Simbol tidak pernah boleh dipandang sebagai suatu yang terpisah dari hal yang Suatu objek atau suatu diri terungkap dalam simbol dan dengan demikian menjadi hadir dalam Simbol merupakan kehadiran nyata4. Simbol tidak memisahkan ketika mengantarai, tetapi mempersatukan dengan Simbol dipersatukan dengan hal yang disimbolkannya karena hal yang disimbolkannya membentuk simbol sebagai realisasi dirinya sendiri. Ia mengatakan, “…Allah sendiri merupakan realitas keselamatan sebab realitas keselamatan ini diberikan kepada manusia dan ditangkap dengan simbol; simbol bukan merupakan realitas yang tidak hadir dan terjanji semata-mata, tetapi menujukkan realitas sebagai sesuatu yang hadir melalui simbol yang dibentuknya”. Mircea Eliadea. Dalam pemakanaan mengenai simbol Eliade mengarahkan pemikirannya kepada; 1 barang dan peristiwa khusus, untuk kemudian 2 mencari arti arti penting dari barang dan peristiwa khusus tersebut, untuk akhirnya 3 menghubungkan manusia dengan yang Ia menekankan secara khusus apa yang disebutnya hierofani, yaitu manifestasi dari yang kudus dalam konteks dunia sekular. Baginya manifestasi-manifestasi itu mengambil tempat sebagai Fungsi simbol baginya ialah mengubah suatu barang atau tindakan menjadi sesuatu yang lain daripada yang kelihatan dari barang atau tindakan itu di mata bukunya “The History of Relogions Essay in Methodology” ia mengemukakan ciri-ciri simbol1. Multivalen, metaempiris, artinya simbol selalu menunjuk sesuatu yang lebih jauh yaitu kepada Yang-Kudus, realitas Simbol bukanlah sebuah penujuk yang tidak ada hubungannya dengan manusia aktif. Simbol selalu tertuju pada suatu realitas atau situasi yang melibatkan esksistensi manusia3. Dengan demikian simbol memberi makna dan arti ke dalam eksistensi manusia. Apakah Fungsi Simbol?Dengan melihat makna atau arti simbol dari beberapa tokoh di atas sebenarnya secara tidak langsung fungsi dari simbol tersebut sedikit banyak telah garis besar fungsi simbol dapat dilihat sebagai Menggugah kesadaran, kepercayaan, perasaan dan gambaran mengenai komponen-komponen dari pengalaman-pengalaman. Whitehead2. Mengungkapkan yang universal bukan sebagai impian atau bayangan, melainkan sebagai wahyu yang hidup. Goethe3. Memperluas pengetahuan, merangasang daya imaginasi dan memperdalam pemahaman manusia. Dillistone4. Mengambil bagian dalam realitas yang ditunjuknya dan mewakili sesuatu yang diwakilinya sampai tingkat tertentu Paul Tillich5. Membukakan kepada manusia adanya tingkat-tingkat realitas yang tidak dapat dimengerti dengan cara lain. Hal ini khususnya berlaku pada simbol-simbol seni. Paul Tillich6. Membuka dimensi-dimensi roh batiniah manusia sehingga terwujudlah suatu korespondensi dengan segi-segi realitas tertinggi. Dillistone7. Mengubah suatu barang atau tindakan menjadi sesuatu yang lain daripada yang kelihatan dari barang atau tindakan itu di mata profan. Mircea Eliade8. Menyatakan suatu realitas suci atau kosmologis yang tidak dapat dinyatakan oleh manifestasi lainnya. Simbol menciptakan solidaritas tetap antara manusia dan yang kudus. Mircea Eliade9. Memberi arti atau makna ke dalam eksistensi manusia. Mircea EliadeKesimpulanDari beberapa pandangan mengenai ARTI dan FUNGSI simbol di atas kini dapat ditarik sebuah benang merah yang dapat diterima bersama. Simbol dapat dipandang sebagai1. suatu kata atau barang atau objek atau tindakan atau peristiwa atau pola atau pribadi atau hal yang kongkret;2. yang mewakili atau menggambarkan atau mengisyaratkan atau menandakan atau mengungkapkan atau menerangi3. sesuatu yang lebih tinggi atau transenden atau yang lebih besar atau sebuah makna, atau realitas atau kepercayaan atau suatu keadaan. Maka dari itu, fungsi dasar simbol ialah menjembatani, menghubungkan jurang antara dunia nomor 1 dengan dunia nomor 3. Dengan kata lain simbol berfungsi menghubungkan dua entitas yang berbeda. Tetapi dengan cara yang lain simbol dapat menggambarkan atau mengingatkan atau menunjuk kepada apa yang disimbolkan jika Manusia Kehilangan Bahasa Simbolis?Dalam bukunya yang berjudul Images and Symbols Eliade menuliskan, “Symbols not only disclose a structure of the real or even a dimension of existence, at the same time they carry a significance for human existence.” Symbolism, The Sacred and The Art, 1961 Manusia tidak bisa dilepaskan dari sistem simbol. Seperti yang diungkapkan oleh Cassirer, justru sistem simbol inilah yang membedakan manusia dengan hewan. Dengan adanya simbol-simbol kebudayaan, seni, agama, dll manusia dapat menafsirkan stimulus-stimulus yang ada tidak secara langsung dan segera seperti yang terjadi pada manusia kehilangan bahasa simbolisnya maka;1. Manusia akan kehilangan kesadaran, pemahaman dan gambaran-gambaran pengalamannya. Manusia tidak bisa memaknai pengalaman-pengalamannya Manusia tidak akan berkembang karena tanpa adanya simbol manusia kehilangan daya pemahaman dan Manusia akan kehilangan cara berhubungan dengan lingkungan sosialnya. Karena dengan simbol, ikatan-ikatan relasi dalam lingkungan sosial dapat Manusia tidak akan mengenal dimensi roh batiniah dalam dirinya. Dengan itu manusia juga tidak akan pernah mengalami korespondensi dengan realitas Manusia tidak akan pernah terbuka untuk berhubungan dengan realitas tertinggi, yang kudus. Seperti yang diungkapkam oleh Rahner, simbolisme itu sendiri ialah bagian dari kodrat Akhirnya, tanpa simbol dapat diartikan bahwa manusia sebenarnya tidak ada, karena simbol yang paling kuat sebenarnya ialah manusia yang hidup.
bagaimana cara manusia memaknai simbol